Wednesday, April 24, 2019
no image


CARA GANTI BUSI

Assalamualaikum wr.wb
Banyak busi beredar di pasaran , mulai dari kaki satu , dua , bahkan tiga .
Tapi guys , itu bukan berarti kita bisa bebas gonta-ganti busi . Mengapa ? Karena ganti busi berpangaruh pada setingan mesin .  Penyebabnya perbedaan panjang , keramik , dan diameter ruang bakar dalam busi .
Awas , pemasangan busi ada rambu-rambunya . Nggak bisa asal pasang . Ujung elektroda harus rata dengan kubah ruang bakar .
Intinya , jika elektroda positif busi terlalu menjorok kedalam , kompresi motor naik . Begitupun sebaliknya . Jika elektroda kurang nongol , kompresi cenderung menurun .
Contoh , Busi NGK B105EGV . Panjangnya 19,9 mm dan keramiknya rata dengan dengan diameter busi . Lalu diganti dengan busi Denso W32ES-ZU yang memiliki panjang 18,9 mm . Dan keramiknya agak menjorok ke dalam dari diameter busi .
Dilihat dari panjangnya saja selisih 1 mm . Berarti ‘punting’ elektroda mendem . Otomatis ruang bakar dalam kubah semakin luas . Kompresi menurun . Efeknya kabut gas tidak bisa di mampatkan dengan cepat dan mesin menjadi basah .
Tapi hal tersebut bukan berarti haram ganti busi . Tentu saja boleh asal tahu aturannya . Caranya jika selisih 1mm ya diganjal paking 1 mm . Itu untuk harian . Berbeda dengan balap , mesti ada hitung hitungannya lagi tentunya .
Semoga Bermanfaat
Wassalam     
Read more