Ada banyak cara untuk menukur durasi cam atau noken as. Berikut adalah langkah yang biasa saya gunakan untuk pengukuran durasi cam:
Alat alat yang dibutuhkan untuk mengukur durasi cam adalah busur derajat dan dial indikator
Dasar pehitungan durasi camshaft dimulai ketika kepala klep terangkat dan diakhiri saat klep tertutup dengan sempurna, itulah 1 periode kerja klep. Alat yang digunakan untuk mengukur pergerakan klep tersebut adalah dial gauge. Alat ini dipasang di lubang pemeriksaan celah klep dan tepat diujung kaki klep. Kita juga memerlukan busur derajat untuk mengetahui berapa derajat posisi putaran mesin yang dipasang pada poros kruk as.
Berikut model perumusan perhitungan durasi cam:
- Untuk STS, penghitungannya dimulai saat klep terbuka 0,02 mm sampai 0,02 mm sebelum klep tertutup.
- Teknik Inggris yang mulai ukurannya dari 1,25 mm (klep terbuka) dan selesai 1,25 mm sebelum klep tertutup.
- Teknik Jepang pencatatannya diawalai setelah klep baru menganga 1 mm dan berakhir 1 mm sebelum klep tertutup.
Sedangkan pada waktu 1 mm sebelum klep tertutup, busur derajatnya mengarah ke sudut 40º setelah TMB (titik mati bawah). Dari data tersebut diatas, gubakan rumus nilai sebelum TMA (A) + 180º (TMA ke TMB) + nilai setelah TMB (B) yang nanti hasilnya adalah 240º.
Itulah hasil untuk perhitungan dari klep in, Sedangkan perhitungan klep ex begini perhitungannya. Misal klep terbuka 40º sebelum TMB dan 40º setelah TMA (dasar perhitungannya tetap setelah klep terbuka 1 mm dan berakhir pada 1 mm sebelum tertutup).
Dengan rumus nilai sebelum TMB (C) + 180º (TMB ke TMA) + nilai setelah TMA (D), hasilnya 260º. Setelah didapat nilai durasi klep in dan ex, Dan hasil dari perhitungan in dan ex diperoleh hasil 250º. Ini dari = 240º+260º/: 2 = 250º.
Begitulah cara mengukur durasi cam untuk korek motor anda. banyak cara lain diluar, namun begitulah yang biasa saya pakai.
No comments:
Post a Comment