PT. Suzuki Indomobil Motor merupakan salah satu perusahaan otomotif
terkemuka di Indonesia. Dimana perusahaan ini memproduksi kendaraan roda empat
dan kendaraan roda dua. PT. Suzuki Indomobil Motor (PT. SIM) merupakan anak
cabang perusahaan dari Suzuki Group yang berpusat di Jepang sehingga masih
dikontrol secara terpusat oleh Suzuki Group.
Pada laporan makalah ini, penulis mengamati PT. SIM Plant TB II yang memproduksi mobil (R4). Pada tahun 1990, perusahaan
ini mulai dibangun dan untuk pengoperasiannya baru dimulai pada bulan Mei 1991.
Pada perusahaan ini merupakan tempat pembuatan body komponen dan proses
perakitan mobil itu sendiri.
PT. SIM Plant TB II memproduksi
beberapa jenis mobil yaitu seperti Futura, APV, Grand Vitara,
Swift, dan Neo Baleno dan SX4. Perusahaan yang mempunyai ± 2400 karyawan ini,
selain memproduksi mobil untuk domestik juga memproduksi untuk ekspor ke lebih
dari 50 negara dan diantaranya adalah Malaysia, Thailand, Singapore, Brunei,
Taiwan, Afrika, Saudi Arabia, Chillie, Australia, New Zeeland dengan produk
utama adalah mobil APV. Untuk sekarang ini, PT. SIM terus mengembangkan produk
baru sehingga terus dapat bersaing dengan perusahaan otomotif lainnya.
B. SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Suzuki
Indomobil Motor merupakan sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang
berdiri dengan kekuatan 5 (Lima) buah perusahaan. Perusahaan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. PT. Indohero Steel & Engineering Co.
2. PT.
Indomobil Utama.
3. PT.
Suzuki Indonesia
Manufacturing.
4. PT.
Suzuki Engine Industry.
5. PT.
First Chemical Industry.
Lima perusahaan tersebut
bergabung (Merger) dengan persetujuan dari Presiden Republik Indonesia melalui
surat pemberitahuan tentang
persetujuan Presiden dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPN) nomor
05 / I / PMA / 90 tertanggal 1 Januari
1990, dan diperingati sebagai tanggal berdirinya PT.Indomobil Suzuki
International, yang bergerak dalam bidang usaha Industri Komponen dan Perakitan kendaraan bermotor Merk SUZUKI roda dua (Sepeda
Motor) dan roda empat (Mobil). Berikut ini merupakan perjalanan PT. Suzuki
Indomobil Motor memulai eksistensinya :
ü 1976
Di bawah kepemiminan Soebronto Laras, Group Suzuki
memulai produksi kendaraan bermotor roda empat dengan produk pertamanya Pick Up
ST 10 dan Mobil Penumpang Suzuki Fronte.
ü 1977
Sejalan dengan program lokalisasi pemerintah, Suzuki
mengembangkan kendaraan untuk keperluan komersial, yaitu Super Carry ST 20.
ü 1979
Produksi dengan kendaraan serbaguna Suzuki Jimmy LJ 80
dimulai dan beberapa sepeda motor, antara lain : GP 100, GP 125 dan Trail TS
100.
ü 1981
Suzuki Jimny LJ 80 dikembangkan lebih lanjut menjadi
SJ 410 dengan pemanfaatan mesin empat selinder dengan kapasitas 1000cc, yang
dikemudian hari menjadi mesin standart untuk produk kendaraan bermotor roda
empat Suzuki di Indonesia.
ü 1983
Kendaraan komersial Suzuki ST 100 diluncurkan untuk
menggantikan ST 20. Pada waktu yang bersamaan, setiap
mesin dari kendaraan bermotor roda empat Suzuki telah melalui proses
standarisasi.
ü 1986
Suzuki mendapatkan penghargaan “Market Leader Award” untuk kategori kendaraan R4.
ü 1990
Kendaraan penumpang Suzuki Forsa Amenity mulai
diperkenalkan untuk permintaan pasar yang meningkat untuk kelas sedan 1300cc.
ü 1991
Peluncuran sepeda motor Suzuki
RG 150, Suzuki
Crystal dan Suzuki TRS X-2
melengkapi koleksi sepeda motor Suzuki
di Indonesia. Pada tahun yang
sama, kendaraan komersial Suzuki Carry 1.3 Futura dan kendaraan penumpang
Suzuki Esteem juga diperkenalkan ke pasaran.
ü 1993
Suzuki Vitara, kendaraan
serbaguna dengan kenyamanan kendaraan penumpang dan kapasitas penjelajah
penggerak empat roda (4WD) mulai diperkenalkan dipasaran.
ü 1994
Kesuksesan Vitara diikuti dengan memperkenalkan
Escudo, generasi penerus Vitara dengan penggerak roda dua.
ü 1995
Dengan semakin banyak komponen lokal yang terpasang,
Suzuki Sidekick melengkapi permintaan pasar dengan harga lebih murah dari
Suzuki Escudo.
ü 1996
Sementara itu dikelas sedan, Suzuki Esteem 1.6 yang
telah berkiprah selama dua tahun pun mendapat perhatian dengan meluncurkan
Suzuki Baleno 1.6
ü 1998
Terjadinya krisis ekonomi, sedikit menunda peluncuran
tipe baru dikelas 1000cc, Suzuki karimun. Kendaraan perkotaan yang bersahabat
dan sangat efisien ini sempat meraih predikat kendaraan terfavorit di Jepang.
ü 1999
Agar tercapai efisien yang tinggi, sejalan dengan
kebijakan pemerintah mengenai pajak, Suzuki Baleno 1.6 menurunkan kapasitas mesinnya menjadi 1500cc.
ü 2001
Sejalan denga perekonomian kian membaik, Suzuki
memperkenalkanm generasi penerus Escudo dengan kapasitas mesin lebih besar
yaitu 2000cc dengan model lebih sporty. Untuk
masyarakat lebih dikenal dengan Escudo 2.0.
ü 2002
Dengan munculnya trend baru kendaraan mini MPV, Suzuki
meluncurkan produk andalannya dengan nama Suzuki Aerio yang mendapat sambungan
hangat di masyarakat.
ü 2003
Dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, Suzuki
meluncurkan produk berteknologi tinggi Grand Escudo XL-7 (Extra Large & Seater). Sedangkan untuk memenuhi permintaan
pasar akan kendaraan SUV kelas menengah dengan harga terjangkau, diluncurkan
Escudo 1.6. pada tahun yang sama pula dilakukan peremajaan terhadap Suzuki
Baleno dengan diperkenalkannnya Baleno Next-G. Sementara itu Suzuki Carry 1000 cc
yang legendaris pun diperbaharui dengan diluncurkannya minibus Personal Van.
ü 2004
Melengkapi
sederetan kendaraan yang telah PT. SIM produksi, pada bulan Juni 2004 sebuah
kendaraan serbaguna Suzuku APV diluncurkan ke masyarakat. Pada jenis mobil ini,
sangat diminati oleh masyarakat karena kapasitas mobil yang besar dan kualitas
yang bagus serta harga yang terjangkau sehingga cukup menempati di hati
masyarakat.
ü 2005
Tahun ini
merupakan perkembangan yang pesat dari produk yang menjadi mother plan APV. Karena mengembangkan beberapa varian agar
fasilitas, kenyamanan, dan model inovatif yang semakin elegant dan semakin meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap
produk APV.
ü 2006
PT. SIM Plant TB II terus berinovasi untuk
mengembangkan produk agar tetap diterima di masyarakat dan selalu menjadi yang
terdepan oleh karena itu, pada tahun ini, Suzuki mencoba mengembangkan produk
dengan meluncurkan produk baru yaitu Grand Vitara,
APV Euro, Futura Euro, APV Otomotic,
APV Face to Face. Untuk tipe varian
Euro, mempunyai tujuan khusus yaitu menciptakan produk yang beremisi rendah dan
ramah lingkungan.
ü 2007
Pada tahun ini
Suzuki melihat pasaran bahwa konsumen sekarang lebih mendambakan mobil yang
kecil dan sporty maka PT. SIM Plant TB II mencoba memproduksi Suzuki
Swift yang desainnya sesuai dengan yang diharapkan konsumen dan ternyata
berhasil menarik minat dari konsumen. Untuk APV terus mencoba mengembangkan
dari segi desain dan kualitas serta fasilitasnya sehingga pihak Suzuki
memproduksi APV GA2. Sedangkan untuk kendaraan berfungsi untuk mempermudah
konsumen dalam pengangkutan barang, Suzuki menyadari bahwa jenis kendaraan in
sangat dibutuhkan oleh konsumen niaga sehingga perusahaan ini memproduksi
Suzuki Carry 1000 ST 100 Euro.
ü 2008
Pada tahun
2008, Suzuki sedang dalam tahap memposisikan diri agar lebih diminati
masyarakat yaitu dilakukan dengan cara perubahan image produk Suzuki menjadi Passenger
Van, karena itu pada tanggal 17 Januari 2008, Suzuki meluncurkan kendaran
tipe baru berjenis sedan yaitu Suzuki Neo
Baleno. Dengan desain yang lebih bersahabat terhadap masyarakat dengan mesin
yang tidak berisik dan sangat nyaman untuk dikendarai.
Lokasi kantor pusat PT. Suzuki Indomobil Motor berada di Wisma Indomobil di
Jalan. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta Timur. Kantor Pusat ini didukung oleh 314
karyawan, sedangkan untuk lokasi pabriknya tersebar dibeberapa tempat, antara
lain di Pulogadung, Cakung, dan di Tambun.
MOTTO
SUZUKI GROUP
Dalam Suzuki Group mempunyai motto demi tercapainya tujuan yang ingin
dicapai. Untuk setiap karyawan Suzuki harus mempunyai motto dalam bekerja di
Suzuki Group. Hal ini dilakukan untuk memacu karyawan dalam peningkatan
produktivitas dan kerjasama antar karyawan yaitu adalah :
1. Janganlah
membuat produk cacat
2. Janganlah
menyerahkan produk cacat
3. Janganlah
menerima produk cacat
Selain dari motto diatas masih terdapat motto lainnya, yaitu
adalah :
5S 5P
1. SEIRI = PEMILAHAN 1. PERSATUAN
/ KESATUAN
2. SEITON = PENATAAN 2.
PERBAIKAN/IMPROVMENT
3. SEISOU = PEMBERSIHAN 3. PATUH
4. SEIKETSU = PEMANTAPAN 4.
PERJUANGAN
5. SHITSUKE
= PEMBIASAAN 5. PENGHEMATAN
PROGRAM-PROGRAM PERUSAHAAN
1.
5S
2.
5P
3.
GDS ( Gerakan
Disiplin Suzuki
)
4.
GKM ( Gugus
Kendali Mutu
)
5.
K3 (
Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
6.
Usulan
7.
Kaizen
8.
CS (Customer Satisfaction)
Selain
program-program perusahaan yang telah disebutkan diatas, PT. Suzuki Indomobil
Motor juga mempunyai empat pilar untuk kegiatan produksi, yaitu :
1.
Safety & 5S
2.
Quality
3.
Productivity
4.
Cost Down
C. RUANG LINGKUP BIDANG USAHA
Produk-produk
yang duhasilkan PT. SIM terdiri dari dua jenis otomotif, yaitu adalah :
1. Kendaraan R4 (mobil), meliputi :
Suzuki Carry
1000cc, Suzuki Carry Futura 1500cc, APV, Suzuki Grand Vitara, Swift, dan produk
terbaru adalah Neo Baleno.
2. Kendaraan R2 (motor), meliputi :
Sepeda motor
Suzuki Spin 125, skywave 125, Thunder 125, Satria 150, Shogun 125, Suzuki Smash
110, Suzuki Arashi 125.
Dalam hal produk, ruang lingkup usaha
PT. SIM hanya di bidang otomotif yaitu kendaraan roda empat (R4) dan kendaraan
roda dua (R2), dimana untuk produknya pada masa sekarang ini sangat sering
dijumpai di masyarakat. PT. SIM akan terus berkembang untuk terus dapat
bersaing dengan perusahaan otomotif lainnya baik untuk Indonesia maupun untuk
luar negeri sehingga tidak memungkinkan PT. SIM mengeluarkan produk otomotif
dengan jenis baru lainnya demi tetap bertahan dan bersaing dengan perusahaan
otomotif lainnya.
D. LOKASI PERUSAHAAN
Perusahaan
Suzuki terbesar di seluruh dunia, namun untuk PT. SIM sendiri terbagi menjadi
beberapa area perusahaan yaitu untuk bagian manajemen dan pemasaran untuk
kegiatan produksi. Perakitan kendaraan merk SUZUKI dengan jumlah karyawan ± 5000 orang berkapasitas produksi 100.000 unit mobil dan
1.200.000 unit sepeda motor pertahunnya. Pusat perakitannya tersebar di lima
penjuru kota, dan terbagi menjadi 6 (Enam) lokasi :
1.
Plant Cakung (
Perakitan Engine )
2.
Plant Pulogadung
( Service & Sales )
3.
Plant Tambun I (
Perakitan Motor )
4.
Plant Tambun II ( Perakitan Mobil
)
5.
Plant Spare Part
( Penjualan Suku Cadang
/ Spare Part )
6.
Kantor Pusat ( Wisma Indomobil MT. Haryono )
a. Plant Cakung
Plant Cakung
sebelumnya dikenal dengan nama PT. Suzuki Indonesia Manufacturing, PT. Suzuki
Engine Industri dan PT. First Chemical Industri berada di Jalan Raya
Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Berdiri diareal tanah seluas 80.540 m2
dan didukung oleh ± 634 karyawan. Disini di produksi berbagai macam
Komponen dan Part enginee &
transmission untuk sepeda motor dan mobil melalui proses: Shearing, Pressing, Welding, Assembling Engine Bending, buffing, Machining Die Casting,
dan lain-lain dengan menggunakan teknologi canggih. Disini pula dirakit
berbagai macam peralatan Transmisi dan Kemudi baik sepeda motor maupun mobil.
b. Plant Pulogadung
Plant
Pulogadung sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indomobil Utama, berada di Jalan Raya. Bekasi Km.19, Jakarta Timur, berdiri
diareal tanah seluas 39.555 m2, didukung oleh 98 karyawan. Disini pernah dirakit berbagai macam kendaraan
bermotor roda empat seperti : Carry Extra, Carry Futura, Katana, dan sedan
Forsa. Saat ini di Plant Pulogadung
hanya ada beberapa bagian saja, karena Assembling
untuk kendaraan roda empat sebagian besar telah pindah ke Plant Tambun II.
PT. Indomobil
Utama pada awal berdirinya menggunakan nama PT. Suzuki Indonesia yang didirikan
berdasarkan Akte Notaris No.38 tertanggal 26 Maret 1973 dihadapan Notaris
Khairul Bakhri dan disyahkan oleh Menteri kehakiman tanggal 9 Juni 1973, NO. YA / 5 /
1973, serta di umumkan dalam berita Negara
RI tanggal 7 September 1976 N0. 72. Saat ini Plant
Pulogadung dipergunakan sebagai tempat Service
dan Sales untuk kendaraan Suzuki R4.
c. Plant Tambun I
Plant
Tambun I sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indohero Steel & Engineering
Co. Plant Tambun I mampu menyerap
tenaga kerja sebanyak ± 1128 orang.
Berada di Jalan Raya. Diponegoro Km.38,2 Bekasi. Aktivitas Plant Tambun I adalah membuat komponen dan melakukan assembling sepeda motor.
d. Plant Tambun II
Plant Tambun II merupakan proyek baru
khusus untuk kendaraan roda empat Suzuki. Disini dilakukan pressing, welding, painting, serta perakitan kendaraan roda
empat dalam jajaran Suzuki, dengan menggunakan berbagai peralatan teknologi
canggih, seperti penggunaan conveyor, robot, dan lain-lainnya dan merupakan
yang terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini. Plant Tambun II ini mempunyai lokasi yang cukup strategis yaitu
di 50 km dari bandara Soekarno Hatta dan 26 km dari kantor pusat PT. SIM di MT.
Haryono. Pada Plant Tambun II ini,
jenis mobil yang diproduksi yaitu Futura, APV, Swift, Grand Vitara, Neo Baleno
beserta varian-varian yang ada.
Plant Tambun II
berdiri diarea tanah seluas 353.665 m2, dengan luas bangunan seluas
89.100 m2, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak ± 2000 orang. Plant Tambun II diresmikan pada tanggal
14 Mei 1991 oleh Menteri Perindustrian RI saat itu Bp. Ir. Hartarto.
e.
Plant Spare Part
Guna
memberikan pelayanan purna jual bagi pemilik kendaraan bermotor merk Suzuki Roda
4 maupun Roda 2, PT. Suzuki Indomobil Motor memindahkan tempat penyediaan suku
cadang dari Plant Sunter ke Spare Part yang berlokasi di Jl. P. Diponegoro Km. 38,2 Tambun – Bekasi (
Jl. Toyo Giri ). Disana tersedia berbagai suku
cadang
asli untuk kendaraan bermotor merk Suzuki, serta menjual berbagai souvenir
Suzuki.
f.
Kantor Pusat
Kantor pusat
ini terletak di Wisma Indomobil di Jl. MT. Haryon, Kav. 8, Jakarta Timur.
Kamtor pusat ini didukung oleh 314 karyawan. Pada kantor
pusat ini merupakan tempat bidang manajemen serta sistem pemasaran PT. SIM.
E. FUNGSI SOSIAL DAN EKONOMI PERUSAHAAN
Dengan
berdirinya PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR tidak hanya membantu masyarakat dalam
mendapatkan kendaraan bermotor roda empat (R4) maupun roda dua (R2) yang baik,
akan tetapi juga berpengaruh terhadap lapangan sosial baik terhadap masyarakat
disekitarnya ataupun yang berada jauh dari perusahaan.
PT. Suzuki Indomobil Motor dapat
digolongkan dalam fungsi sosial maupun ekonomi dapat diterangkan sbb :
1.
Fungsi Sosial Perusahaan.
a.
Hidup layak
Membantu
karyawan dalam menghidupi istri dan anak-anaknya agar mendapat kehidupan yang
layak.
b.
Bantuan-bantuan.
Bantuan ini
diberikan kepada instansi-instansi pemerintah maupun swasta baik yang bersifat
rutin atau tidak rutin, misalnya bantuan pengambilan mobil untuk karnaval atau
acara resmi lainnya. Bantuan lain juga diberikan kepada kegiatan-kegiatan yang
bersifat spiritual dan kemanusiaan. Apabila terjadi bencana alam disuatu daerah
maka perusahaan akan memberikan bantuan yang disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan dan kebutuhan yang diperlukan pada saat itu.
c.
Program Training.
Suatu
program yang sedang giat-giatnya dikembangkan oleh PT. Suzuki Indomobil Motor dan
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali dengan mencari lulusan STM yang berbakat
dan masih muda tetapi tidak mampu melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi untuk dilatih menjadi ahli mekanik mobil. Setiap kesempatan disaring
sebanyak 30 orang dan 5 (lima)
terbaik akan dikirim ke Jepang dan setelah lulus langsung di salurkan bekerja.
2. Fungsi Ekonomi Perusahaan.
a. Pengadaan Kendaraan.
Membantu Pemerintah serta
masyarakat dalam pengadaan roda dua atau roda empat sesuai dengan kegunaan
dalam rangka turut serta melaksanakan pembangunan Nasional yang
berkesinambungan
b.
Membuka Kesempatan Kerja.
Pada saat seperti ini
kesempatan kerja merupakan suatu problema bagi Pemerintah yang sulit untuk
dipecahkan karena jumlah pengangguran yang setiap tahun semakin meningkat.
c. Pembayar Pajak.
Membayar pajak kepada
Pemerintah, dimana secara tidak langsung ikut melaksanakan pembangunan.
Laju perusahaan ini
semakin lancar dan hubungan antar pemimpin dengan para karyawan dirasakan
semakin harmonis. Hal ini juga tidak bisa lepas dari peran serta satu-satunya
organisasi karyawan yang berada dilingkungan karyawan yaitu Serikat Pekerja
Metal Indonesia ( SPMI ). Perusahaan bersama-sama dengan SPMI secara sadar dan
nyata ikut membudayakan Hubungan Industrial Pancasila dilingkungan PT. Suzuki
Indomobil Motor. Demikianlah secara singkat Fungsi Sosial dan Ekonomi PT. Suzuki
Indomobil Motor sebagai Perusahaan yang tidak semata-mata mencari profit /
keuntungan.
F. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Dalam suatu
perusahaan, pembentukan suatu organisasi sangat diperlukan dalam usaha untuk
menjaga kelancaran dan mencapai tujuan Perusahaan dan mempunyai ciri-ciri yaitu
merupakan gabungan dari sekelompok orang dimana terdapat hubungan kerja yang
harmonis antara sekelompok orang tersebut dan terdapat pembagian keja untuk
masing-masing orang demi tercapainya tujuan bersama yang ingin dicapai oleh
kelompok orang tersebut. Didalam organisasi ini, sekelompok orang-orang
tersebut harus mempunyai tujuan yang sama demi membentuk suatu perusahaan yang
baik. Adapun ciri atribut organisasi dapat diperinci sebagai
berikut :
a. Organisasi
adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola
interaksi yang ditetapkan.
b.
Organisasi
dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu organsasi
adalah kreasi sosial yang memerlukan aturan dan koordinasi.
Struktur
Organisasi adalah kerangka kerja untuk menunjukkan pembagian kerja dan
mengkoordinasi aktivitas anggota suatu organisasi. Struktur Organisasi ini
dapat berbeda dalam setiap organisasi, karena adanya strategi dan lingkungan
sekitar yang berbeda serta tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan.
Struktur organisasi dibentuk dengan maksud agar setiap anggota organisasi dapat
bekerja secara efektif dan efisien. Unsur-unsur dasar dari organisasi
adalah :
a. Adanya 2
orang atau lebih
b. Adanya
pengaturan hubungan
c. Adanya
maksud untuk kerja sama
d. Adanya
tujuan yang hendak dicapai
e. Adanya
pembagian peranan untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama.
Pembagian kerja meruoakan hal yang sangat diperlukan
dan akan menghasilkan departemen-departemen dengan job description dari masing-masing departemen sampai unit-unit
terkecil dalam organisasi. Hierarki merupakan pola berjenjang dalam struktur
organisasi. Koordinasi adalah interaksi aktivitas bagian-bagian terpisah dari
sebuah organisasi untuk mencapai sasaran organisasi.
Pada PT. SIM ini secara global, menggunakan jenis
struktur organisasi garis (line
organization). Pada organisasi ini mempunyai bentuk menyamping.
PT. SIM/SIS
ORGANIZATION STRUCTUR
BOARD OF DIRECTOR
& DIRECTORATE HEAD LEVEL
G. TUGAS DAN WEWENANG
Dalam suatu
organisasi terdapat pembagian kerja untuk masing-masing bagian sehingga adanya
pertanggung jawaban dari bagian tersebut agar perusahaan dapat berjalan secara
terstruktur dan memiliki susunan birokrasi yang jelas. Untuk setiap bagian dari
organisasi, pembagian tugas dan wewenang harus dilakukan. Hal ini dilakukan
supaya tidak adanya kesalahpahaman antara bagian satu dengan bagian lainnya
dalam menjalankan suatu tugas sehingga perusahaan dapat terus berjalan dengan
baik. Maka secara ringkas dapat disebutkan tugas dan wewenang dari setiap
susunan struktur organisasi sebagai berikut :
a.
Board of Directors
Bertugas untuk mengawasi jalannya perusahaan yang dilakukan oleh presiden
direktur dan wakil direktur.
b.
President & Vice President
Bertugas untuk menyusun kebijakan dan strategi perusahaan agar mencapai
misinya yang tidak bertentangan dengan strategi perusahaan utama yaitu Suzuki Motor Company-Japan.
c.
Administration Division
Divisi dipimpin oleh seorang managing
director yang bertanggung jawab
kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab utamanya adalah sebagai
pendukung kegiatan divisi lainnya yaitu marketing
dan production, yang mengatur
dari mulai kebutuhan sumber daya manusia, pengelolaan keuangan perusahaan,
internal audit, subsidiaries dan juga menangani kebutuhan dan perkembangan
teknologi informasi perusahaan yang memiliki tujuan, agar dapat mempercepat
proses kinerja perusahaan.
d.
Marketing Division
Divisi pemasaran dipimpin oleh seorang managing
director yang bertanggung jawab kepada presiden direktur, tugas dan
tanggung jawab utamanya adalah menghasilkan laba bagi perusahaan, dari produk
yang dibuat oleh perusahaan.
e.
Production Division
Divisi produksi dipimpin oleh seorang managing
director yang bertanggung jawab kepada presiden direktur, tugas dan
tanggung jawab utamanya adalah mengelola pabrik atau proses produksi yang
efisien sehingga menghasilkan suatu produk yang terbaik bagi perusahaan.
f.
HRD
Secara garis besar HRD adalah bagian yang mengurusi semua hal tentang
karyawannya. Berikut ini bebepara tugas dan wewenang dari HRD :
§
Mengawasi dan
mengkoordinir kinerja staff HRD,
bagian administrasi dan lainnya dalam lingkup HRD
§
Melakukan
pembinaan terhadap karyawan dalam rangka pemahaman etos kerja yang baik dan
peningkatan kedisiplinan serta motivasi kerja.
§
Merekrut dan
menyeleksi karyawan baru sesuai dengan job
descriptionnya dan kriteria permintaan dari section yang meminta pertambahan karyawan.
§
Menempatkan
karyawan dalam posisinya sesuai dengan kemampuannya.
§
Mengajukan
saran kepada pimpinan tentang kebijakan perusahaan-perusahaan di bidang
ketenagakerjaan dan pembinaan karyawan.
§
Melaksanakan
koordinasi yang bersangkutan dengan fungsi jabatannya dengan para pimpinan
departemen terkait.
§
Mengambil
tindakan yang diperlukan dalam menegakkan peraturan dan disiplin karyawan.
§
Mewakili
perusahaan dalam melaksanakan hubungan dengan instansi luar, contohnya yayasan
yang menginput karyawan outsourcing,
dan lain-lainnya.
§
Mengesahkan
lembur karyawan di bagiannya.
§
Mengajukan
demosi, promosi dan mutasi karyawan.
§
Mengajukan
permohonan tambahan karyawan kepada pimpinan.
g.
Finance & Accounting
Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam hal urusan keuangan. Dimana
bagian inilah yang mengatur semua keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran.
h.
Production & Engineering
Pada bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam hal jalannya kegiatan
produksi. Untuk engineering mempunyai
tugas dan wewenang dalam hal perencanaan dan pengorganisasian pemeliharaan alat
yang dibutuhkan untuk mendukung jalannya proses produksi, melaporkan hal-hal
yang menjadi kendala reparasi kepada Plant
Manager untuk mendapat keputusan pemecahannya.
Sedangkan untuk setiap section
produksinya mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan sebagai berikut :
a.
Section Pressing
Mengurusi
kegiatan produksi Pressing untuk
membuat atau mencetak komponen-komponen mobil yang terbuat dari steel plate misalnya pintu, body mobil dan lainnya dimana pada Pressing terdiri dari empat mesin yaitu
:
·
Drawing : Mencetak bentuk
dari dies yang sudah ada dan sesuai bentuk yang diinginkan
·
Cutting : Memotong sesuai
dengan hasil gambar atau cetak
·
Holding : Melubangi hasil
cetakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan
·
Finishing : Membuang
sisa-sisa bagian yang belum terpotong
Pada Pressing mempunyai lima line yang dibagi menurut besarnya beban
yang diberikan, yaitu :
·
Line 2000 tons : Menggunakan robot sehingga inspeksi hanya dilakukan setelah
finishing
·
Line 1200 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara manual
·
Line 500 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara manual
·
Line 400 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara manual
·
Line 60-80
tons : Untuk proses small press dan inspeksi manual
b.
Section
Welding
Mengurusi kegiatan produksi
yang berkaitan dengan proses welding
(pengelasan) atau penggabungan komponen.
c.
Section
Painting Body & Plastic
Mengurusi semua kegiatan pengecatan untuk body mobil dan pengecatan komponen mobil
yang terbuat dari plastic.
d.
Section
Assembling
Mengurusi semua kegiatan perakitan dan mempunyai dua line yang dibagi menurut tipe mobil
yaitu :
·
Line I : line
bentuk garis lurus yaitu untuk tipe mobil Grand Vitara, Swift, Neo Baleno
dengan berbagai variannya.
·
Line G : line
bentuk huruf G yaitu untuk tipe mobil APV dan Futura dengan berbagai
variannya.
e.
Section
Part Inspection
Mengontrol
kualitas barang komponen baik komponen local atau yang di import.
f.
Section
Final Inspection
Melakukan pengecekan
kualitas terhadap produk jadi.
g.
Section
Production Material Control (PMC)
Bertanggung jawab mengatur dan menyiapkan semua
kelengkapan dan distribusi komponen baik komponen lokal maupun komponen CKD
yang dibutuhkan di section Assembling,
Welding dan Pressing. Bagian PMC ini juga yang mengatur masuknya komponen dari
vendor serta pendistribusian komponen ke area produksi.
h.
Section PPC
Bertanggung jawab dalam mengatur jumlah unit yang akan
diproduksi (jadwal produksi) selama sebulan. PPC juga dalam membuat jumlah
produksi selama sebulan harus memperhatikan atau disesuaikan dengan kapasitas
produksi dari setiap section dan
kapasitas dari vendor dalam hal penyuplai komponen.
i.
Section PPIC
Melakukan pemilahan jadwal produksi per bulan menjadi
jadwal produksi harian. Sehingga dapat memperkirakan jumlah unit yang akan
diporduksi setiap harinya dengan melihat kapasitas yang ada serta menentukan
perlu tidaknya waktu overtime, jam
lembur serta banyaknya shift kerja
untuk jadwal produksi harian tersebut. Selain itu PPIC dalam menentukan jumlah
unit produksi harian juga memperhatikan inventory
yang ada sehingga terdapat kesesuaian jumlah unit yang diproduksi.
j.
Section
Technical Control (TC).
Pada bagian ini bertugas sebagai koordinator dan
mengontrol jalannya proses produksi. TC juga dapat memberikan masukan untuk
setiap section sehingga didapatkan
kemudahan dan kelancaran dalam proses produksi. TC memmpunyai dua bagian yaitu
sebagai berikut :
·
Control New
Model
Bertanggung jawab atas jadwal produksi untuk membuat
perubahan model produk dan produk dengan model baru. Bagian ini disebut dengan
ECN (Engineering Change Control)
yaitu untuk melakukan perubahan terhadap model produk yang ada sehingga
produksi dapat terus meningkat dan membuat produk seoptimal mungkin.
·
TC Curent Model
Bertanggung jawab atas pengontrolan model produk yang
sudah ada sehingga produksi dapat terus berlangsung dengan baik. Pada bagian
ini terdiri dari sub bagian yaitu safety,
Quality, Production dan Cost down.
k.
Section
Manufacturing Engineering (ME)
Bertanggung jawab atas persiapan tools dan alat untuk kegiatan produksi (equipment yang diperlukan untuk kegiatan
produksi), mendesain cara kerja dan alat supaya tercapainya produksi dan
memberikan usulan perbaikan alat-alat yang mendukung proses produksi. Selain
itu ME juga mengatur tentang keseimbangan lintasan untuk masing-masing setiap
stasiun kerja sehingga dicapai keseimbangan setiap stasiun kerjanya yang akan
berpengaruh terhadap optimalitas
kinerja setiap stasiun kerja.
l.
Section
Power Maintenance
Bertanggung jawab atas pengaturan pemeliharaan
peralatan dan sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu
bagian ini juga memeriksi install listrik yang dilakukan oleh vendor.
Untuk setiap sectionnya
terdapat kepala section dan PIC.
Mereka yang bertanggung jawab atas jalannya kegiatan produksi di section tersebut.
H. PRODUK YANG DIHASILKAN
Seiring dengan
meningkatnya ilmu teknologi serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan suatu
alat transportasi yang sangat penting bagi masyarakat, maka dibutuhkan suatu
alat transportasi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan konsumen. Pada
dasarnya masyarakat menginginkan produk kendaraan roda empat dengan kualitas
yang baik, model produk yang menarik serta harga yang terjangkau oleh
masyarakat baik kelas ekonomi menengah maupun okonomi atas, maka Suzuki Group mendirikan PT. SIM Plant TB II yang terbentuk akibat merger dari lima buah perusahaan. Dimana
produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1.
APV dengan 1500cc dan 1600cc
APV adalah
mobil yang dirancang khusus oleh PT. SIM Plant
TB II dan menggunakan komponen yang berasal dari dalam negeri dan luar
negeri (Komponen CKD) dimana prosentasi untuk komponen dalam negeri sebesar 80
% dan komponen CKD sebesar 20 %. Untuk produk APV ini merupakan produk andalan
PT. SIM Plant TB II yang prosentasi
produksinya mencapai 45.5 %.
Mobil APV ini
mempunyai tujuh varian adalah sebagai berikut :
a.
STD GA / GE
Pada jenis
varian mobil ini merupakan jenis APV standart, dimana tidak terdapat Power Stearing disini berfungsi untuk
mempermudah pengaturan stir mobil saat pengemudi ingin membelokkan kemudi.
b.
GL
Pada jensi
varian ini, hampir sama dengan varian STD namun perbedaannya mempunyai
kapasitas yang lebih besar. Pada seat
terdiri dari tiga buah kursi, serta sudah dilengkapi dengan power stearing, power window. Wheel ream sudah menakan alumunium (alloy)
c.
GX
Pada jenis
varian ini setingkat di atas GL dan memiliki keunggulan yaitu untuk handle sudah di krom.
d.
SGX
Pada jenis
varian ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan varian lainnya. Varian ini
merupakan varian yang super deluxe. Perbedaan varian in adalah hanya terdiri
dari dua bangku pada seat tengah,
terdapat CD dan radio, pada seat belakang terdapat headrest, handle sudah di krom, miror
outside otomatis dan double blower.
e.
APV EXP
Pada jenis
varian ini sama dengan varian standart, namun perbdaannya terletak pada posisi
kemudi yang ada di sebelah kiri. Hal ini dikarenakan varian ini untuk di
eksport.
f.
APV EXP-Truck
Pada varian
ini sama dengan APV EXP, namun perbedaannya pada penggunaannya yaitu sebagai truck, APV ini mempunyai bak terbuka
untuk mengangkut barang dan varian ini untuk di eksport.
2.
Futura
Futura adalah
jenis mobil box kecil untuk mengangkut barang dan jenis van kecil dengan
kapasitas 1500cc dan tingkat produksi sebesar 28.2 %. Futura ini mempunyai
empat varian yaitu adalah :
a.
Chasis
Pada varian
ini hanya menggunakan rangka mobil, yang warnanya juga menggunakan warna dasar
dari mobil yaitu keabu-abuan.
b.
Wide Deck
Pada varian
ini memiliki deck/box yang lebih luas,
terdapat tiga buah pintu deck yang
dapat dibuka pada tiga sisi deck.
c.
Flat Deck
Pada varian
ini, deck yang digunakan adalah deck yang lebih pendek dan rata, dan hanya
terdapat satu pintu pada deck yaitu
pada bagian paling belakang mobil.
d.
Van
Pada varian ini
merupakan jenis van unuk pengangkutan penumpang.
3.
Carry
Carry adalah
jenis mobil denagn kapasitas 1000cc serta tingkat produksi sebesar 6.7 % yang
diproduksi di Plant Pulo Gadung.
Carry memiliki tiga buah varian, yaitu sebagai berikut :
a.
Chasis
Pada varian
ini hanya menggunakan rangka mobil, yang warnanya juga merupakan warna dasar
dari mobil yaitu keabu-abuan.
b.
Flat Deck
Pada varian
ini, deck yang digunakan adalah deck yang lebih pendek dan rata, dan
hanya terdapat satu pintu pada deck
yaitu pada bagian paling belakang mobil.
c.
Van
Pada varian
ini merupakan jenis van untuk pengangkutan penumpang.
4.
Grand Vitara
Grand Vitara
adalah mobil dengan kapasitas 2000cc yang dirakit oleh PT. SIM Plant TB II namun semua komponen dan
bahan pembantu untuk pembuat mobil ini masih di impor dari Jepang, jadi PT. SIM
Plant TB II hanya merakit mobil Grand
Vitara ini dengan tingkat produksi sebesar 6.4 %. Pada jenis mobil ini terdiri dari dua varian yaitu AT dan MT. Dimana AT merupakan varian untuk mobil otomatik sedangkan
untuk MT masih bersifat manual.
5.
Swift
Swift adalah
salah satu produk baru dari PT. SIM Plant
TB II dimana komponen juga masih di impor dari Jepang dan akan diusahakan
untuk periode akan datang dibuat dan dirakit di PT. SIM Plant TB II. Mobil ini mempunyai kapasitas 1500cc dengan tingkat
produksi 12.8 %. Pada jenis mobil ini mempunyai dua buah varian yaitu AT dan
MT. Dimana AT merupakan varian untuk mobil otomatik sedangkan untuk MT masih
bersifat manual.
6.
Neo Baleno
Baleno adalah
produk keluaran terbaru yang baru diadakan syukuran pada 17 Januari 2008. mobil
ini mempunyai kapasitas 1500cc dan tingkat produksi belum bisa diprediksi
karena masih termasuk produk yang baru diproduksi di Indonesia. Selain
Neo Baleno,
pada bulan April 20087 ini akan diproduksi produk baru yaitu SX4 ( Cross Over
).
I. PANGSA PASAR
Untuk sekarang
ini, PT. SIM (R4) telah menduduki peringkat ketiga di dalam pangsa pasar
nasional saat ini, sedang diusahakan adanya kemajuan dari PT. SIM (R4) untuk
menduduki peringkat kedua di pangsa pasar setelah Toyota. Dengan tingkat pangsa
pasar yang cukup baik ini, menandakan bahwa PT. SIM (R4) sudah dapat bersaing
dengan perusahaan otomotif lainnya dan secara tidak langsung sudah mendapat
tempat atau diakui oleh konsumen.
J. PESAING
PT. SIM (R4)
mempunyai pesaing yang berasal dari pasar dometik sendiri yaitu Toyota,
Mitsubishi, Daihatsu, Isuzu, Honda, Nissan dan lain-lainnya. Untuk sekarang
ini, PT. SIM (R4) sedang berusaha meningkatkan jumlah produksi dan tingkat
penjualan dengan mengeluarkan produk-produk baru yang berkualitas dan inovasi
tinggi serta harga yang terjangkau. Dengan strategi ini diharapkan Suzuki dapat
mengalahkan pesaing yang berada setingkat dengan Suzuki di dalam pasar maupun
yang mempunyai tingkat lebih tinggi di dalam pasar.
K. BAURAN PEMASARAN
Dari segi
produk, setiap produk Suzuki dilengkapi dengan atribut produk berupa Logo
Suzuki. Logo Suzuki disini adalah lambang identitas dan perbedaan terhadap
produk pesaing lainnya. Kualitas yang diberikan oleh produk PT. SIM juga
tentunya terjamin, dimana setiap produk telah melewati beberapa tahapan proses
pengujian baik di dalam ruangan yaitu Test
Drive sebelum dipasarkan ke masyarakat. Selain itu diberikan jaminan (warranty) untuk setiap produk Suzuki
dilengkapi dengan penyediaan service
center.
Dari segi promotion, perusahaan melakukan iklan di
berbagai media mulai dari media cetak sampai media elektronik. Selain itu juga
dibuat spanduk dan dipasangkan di pinggir jalan. Selain itu Perusahaan juga
bekerja sama dengan acara-acara lainnya yang dapat mempromosikan produk Suzuki
ke masyarakat. Perusahaan juga memberikan layanan perbaikan gratis selama masa
jaminan.
Dari segi place, jalur pemasangan langsung di
distribusikan kepada konsumen melalui main
dealer dan dealer-dealer yang ada
di setiap kota Indonesia. Pemasaran juga dilakukan di luar negeri dengan
melalui Suzuki Group yang berada di
negara tersebut. Selain itu untuk pemasaran juga dibuat website Suzuki
Indomobil Motor. Dengan adanya website ini, mempermudah konsumen untuk melihat
dan mengetahui produk-produk Suzuki.
Untuk
mempermudah pembayaran, Suzuki juga memberikan kemudahan pembayaran melalui
pemberian kredit dengan bunga yang kecil.
Strategi segi price, produk Suzuki tergolong dengan
harga yang bervariasi dan mudah dijangkau oleh konsumen dari level bawah sampai
level atas. Hal ini dapat dilihat dengan produk Suzuki Carry yang harganya 70
jutaan. Dengan harga yang cukup terjangkau ini didukung oleh kualitas yang baik
pula. Dengan adanya kisaran harga dibawah ini, konsumen dapat memilih produk
Suzuki berdasarkan kemampuan perekonomiannya serta model yang diinginkan oleh
konsumen. Berikut ini adalah kisaran harga mobil yang ditetapkan dari PT. SIM
(R4) :
1.
Carry Rp.
70.000.000 sampai dengan Rp. 95.000.000
2.
Karimun Estilo Rp. 99.000.000
3.
APV Rp.
107.000.000 sampai dengan Rp. 140.000.000
4.
Swift Rp.
129.000.000 sampai dengan Rp. 151.000.000
5.
SX4 Rp.
159.000.000 sampai dengan Rp. 170.000.000
6.
Grand Vitara Rp. 200.000.000
sampai dengan Rp. 235.000.000
L. FASILITAS
Fasilitas
dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan dimana fasilitas-fasilitas ini akan
mendukung jalannya kegiatan operasional perusahaan. PT. Suzuki Indomobil Motor Plant TB II, mempunyai fasilitas yang
cukup lengkap yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan-karyawannya dan tamu yang
datang ke perusahaan. Fasilitas yang diberikan perusahaan adalah :
1.
Kantor
Produksi
Pada area
kantor produksi ini terletak di atas section
Final Assembling untuk Repair mobil (Lantai 2). Area kantor mempunyai
fasilitas yang cukup lengkap yaitu adanya meja kerja, kursi, peralatan tulis,
telepon untuk masing-masing line, Air Conditioner (AC), dispenser, ruang ruang pantry yang
sekaligus dujadikan ruang untuk merokok
karyawan
produksi saat istirahat, komputer untuk masing-masing karyawan, ruang rapat
yang dilengkapi dengan meja dan papan tulis, papan pengumuman, mesin fotocopy,
mesin fax, printer, loker dokumen, area serbaguna yang dilengkapi dengan meja
dan kursi, APAR.
2.
Kantor
Managemen / HRD
Kantor
managemen ini terletak di sebelah bagian Painting,
dan mempunyai fasilitas yang sama dengan kantor produksi. Namun untuk kantor
managemen disini mempunyai fasilitas toilet tersendiri dan ruang ibadah.
3.
Kantin
Terdapat dua
jenis kantin, yaitu kantin di dalam pabrik dan kantin di area parkir pabrik.
Untuk area parkir pabrik, merupakan tempat makan yang diberikan oleh perusahaan
karena perusahaan memberikan makan siang kepada karyawan-karyawannya. Untuk
kantin di area parkir, kantin tersebut merupakan tempat pembelian makanan dan
minuman untuk tamu dan karyawan.
4.
Area Ibadah
Area Ibadah
disini berupa musholla yang ditempatkan dekat area produksi, masjid yang
terletak di belakang area produksi. Selain itu diberikan pula area ibadah
seperti kapel untuk umat agama Kristen dan Katolik.
5.
Poliklinik
Perusahaan
juga memberikan poliklinik yang terdapat di dekat resepsionis dan area meeting.
Poliklinik ini juga tersedia ambulans yang selalu siap sedia mengantar karyawan
yang sakit atau kecelakaan kerja. Di dalam poliklinik terdapata apotek
sekaligus dokter dan perawat yang selalu siap sedia di poliklinik.
6.
Alat Pelindung
Diri (APD)
Setiap
karyawan area produksi maupun tamu yang akan ke area produksi selalu diberikan
alat pelindung diri berupa helm, topi, safety shoes untuk area tertentu, jaket
anti gelombang elektromagnetik untuk area painting, sarung nadi, seragam yang
tertutup (celana panjang dan baju seragam), masker, dan air plank untuk area
bising.
7.
Shuuttle Car, motor
pabrik dan sepeda
Shuuttle car ini
merupakan alat angkutan di dalam pabrik. Mobil yang dipakai adalah mobil produk
Suzuki dimana mobil ini akan mengantar tamu dan karyawan ke area produksi yang
diinginkan atau ke pintu-pintu pabrik lainnya. Motor pabrik digunakan untuk
mempermudah karyawan ke area kerja.
8.
Toilet
Terdapat
Toilet Pria dan Wanita, dimana jumlah Toilet Wanita lebih sedikit daripada
Toilet Pria. Hal ini dikarenakan 99% karyawan PT. SIM Plant TB II adalah pria.
9.
Area Olahraga
10. Parkir Mobil dan Motor
11. Tempat Istirahat Area Produksi
12. Mesin ATM
13. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS)
14. Telepon Umum
15. Koperasi Karyawan
16. Mesin Absen Manual dan Otomatis
17. Ruang Locker
M. PROSES
PERAKITAN KENDARAAN R4 SUZUKI DI TAMBUN II
1.
PRESSING
Proses pembentukan komponen-komponen mobil dari plat
material, seperti : Panel Door, Panel Roof dll.
2.
WELDING
Proses
peyambungan komponen-komponen mobil menjadi unit white body.
3.
PAINTING
Proses
pelapisan dan pengecatan unit white body menjadi unit paint body.
4.
ASSEMBLING
Proses
pemasangan komponen roda, electric, seat, glass, engine, dll menjadi unit mobil
yang siap pakai.
5.
FINAL
INSPECTION
Proses
pengujian / pengetesan unit mobil yang telah selesai dirakit.
A. Gambaran Umum
Proses Pembuatan
Mobil
Pada dasarnya proses pembuatan mobil / kendaraan bermotor roda 4 (empat)
melalui beberapa tahapan yang saling berhubungan antara proses yang satu dengan
proses selanjutnya. Proses ini saling berurutan dimana setiap proses harus
menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan
sehingga menjadi satu produk yang siap pakai dan mampu bersaing dipasaran.
Secara garis besar proses pembuatan mobil yang ada di PT. Suzuki
Indomobil Motor diawali dengan proses pressing/stamping dimana proses ini
adalah proses pembentukan komponen/part dari material Steel Sheet menjadi
komponen atau part yang sudah terbentuk dengan bantuan mesin press. Setelah
komponen terbentuk komponen tersebut masuk ke proses welding yaitu proses
penyatuan komponen dengan jalan pengelasan sampai terbentuk komponen white body
( body kosong ), dari white body masuk ke proses painting ( pengecatan )
sehingga body mobil sudah mempunyai warna sesuai yang diinginkan. Dari proses
painting dilanjutkan ke proses Assembling, yaitu proses penggabungan semua
komponen body dengan komponen- komponen yang lain seperti pemasangan roda,
engine, kaca seat (jok) dan komponen lainnya sampai menjadi mobil yang siap
pakai. Proses terakhir pada pembuatan mobil adalah proses Final Inspection
dimana mobil yang sudah jadi harus melalui tahap pemeriksaan dan test sehingga
mobil benar-benar lulus uji dan siap dipasarkan ke konsumen.
Berikut ini gambaran proses pembuatan mobil dari bagian Pressing sampai
bagian Final Inspection :
1.
Proses Pressing
Proses
pressing adalah proses pembentukan komponen/part dari material steel sheet
menjadi bentuk part/komponen dengan menggunakan mesin press. Secara garis besar
proses pressing meliputi beberapa proses yaitu :
a.
Drawing
Proses drawing adalah proses
pembentukan material steel sheet mengikuti dies/cetakan, dimana material steel
sheet (lembaran baja) dipasang pada dies (cetakan) yang selanjutnya dengan
bantuan mesin press diadakan penekanan sehingga terbentuk komponen yang kita
inginkan.
b.
Trimming
Adalah proses pemotongan tepi
material yang sudah mengalami proses drawing.
c.
Piercing
(PC)
Adalah proses membuat lubang pada
material setelah material mengalami proses drawing.
d.
Bending
Adalah proses pembengkokan material.
e.
Restriking
Adalah proses merapikan bentuk
menjadi lebih sempurna ( proses pembentukan lekukan yang lebih sempurna).
2.
Proses Welding
Proses
welding adalah proses pembuatan white body (mobil kosong) dengan cara
menggabungkan komponen/part melalui proses pengelasan. Proses ini meliputi :
a.
Proses
Front Floor
Adalah proses pembentukan (penyatuan)
komponen mobil bagian depan
b.
Proses
Rear Floor
Adalah proses pembentukan komponen
bagian belakang
c.
Proses
Side Body
Proses pembentukan mobil bagian
samping
d.
Proses
Main Body
Proses penyambungan dari
masing-masing inti di atas menjadi satu kesatuan (white body).
3.
Proses Painting
Proses
Painting adalah proses pemberian warna pada unit mobil, dan tujuan dari proses
pewarnaan adalah untuk melindungi permukaan unit mobil dari elemen-elemen yang
bisa merusak mobil, untuk memberikan keindahan pada mobil dan juga memberikan
petunjuk khusus. Pengecatan dapat memberikan proteksi terhadap karat, sinar
ultraviolet, pasir, dan udara yang mengandung garam, juga dari penampilan dapat
memberikan dimensi efek, kehalusan, kilauan (luster) dan efek dari sebuah
warna.
Dalam
industri otomotif pengecatan dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a.
Cat
Stoving
Yaitu cat yang digunakan untuk
pengecatan material dari logam, dan untuk cat ini pengeringan harus pada suhu
tertentu dan biasanya pengeringan menggunakan oven.
b.
Cat
Poliurethane
Yaitu cat yang digunakan untuk
pengecatan material dari bahan plastik, dan pengeringannya tidak memerlukan
suhu tinggi.
Secara garis besar proses painting
pada industri otomotif meliputi :
a)
Pre
Treatment System
Yaitu proses perlakuan terhadap
permukaan untuk menghindari karat dan pembersihan permukaan untuk persiapan
proses painting.
b) CED Coat (cat dasar)
Yaitu proses pemberian cat dasar
dengan menggunakan sistem elektrodeposition, fungsi dari CED ini yang utama
adalah sebagai anti karat.
c) Intermediate Coat
Yaitu untuk pemberian warna kedua
sebelum body dilapisi cat utama, agar dalam proses pemberian warna utama
didapatkan hasil yang bagus.
d) Top Coat (cat utama)
Cat ini yang biasa kita sebut cat
utama dan secara visual warna yang sebenarnya telah terlihat dengan sempurna.
4.
Proses Assembling Engine (Proses ini
berlangsung di Plant Cakung).
Proses
Assembling Engine adalah proses pengabungan part-part engine menjadi satu unit
engine, dan proses ini terpisah dari proses di atas karena proses ini berjalan
pada line sendiri dan berjalan secara paralel dengan proses lain. Proses
Assembling engine terdiri dari beberapa proses yaitu :
1.
Proses
Casting
Yaitu proses pengecoran atau
penuangan dari komponen- komponen melalui proses casting.
2.
Proses
Machining
Yaitu proses pengerjaan mesin dari
material yang dicasting untuk mendapatkan ukuran sesuai yang diinginkan.
3.
Sub
Assembling
Yaitu proses assembling dari
part-part engine sebelum masuk ke line assembling.
4.
Assembling
Yaitu proses penggabungan
komponen-komponen dari proses machining dan proses sub assembling hingga dapat
unit engine.
5.
Quality
Yaitu proses pengecekan dari hasil
assembling, dan disini dapat ditentukan apakah engine layak diteruskan ke
proses assembling body.
5. Assembling
Adalah proses
penggabungan unit body yang sudah dipainting dengan engine dan
komponen-komponen lain, seperti roda, jok, dasboard, interior, dalam dan juga
interior luar menjadi satu unit mobil. Proses assembling ini meliputi :
1.
Chasis
Yaitu proses assembling pada
bagian-bagian mobil yang berhubungan dengan chasis.
2.
Triming
Yaitu proses assembling pada bagian
atas mobil atau pemasangan interior dan eksterior mobil.
3.
Sub
Assembling
Yaitu proses assembling part-part
mobil sebelum diassembling ke unit mobil.
4.
Final
Yaitu proses assembling untuk
kelengkapan mobil sesudah proses triming dan chasis.
6.
Inspection
Yaitu proses pemeriksaan unit mobil sesudah proses
assembling,dan proses ini memeriksa semua komponen dan part apakah unit mobil
layak untuk di jual. Final Inspection Line adalah tempat untuk menguji
kendaraan setelah melewati semua proses
assembly. Semua kendaraan yang dihasilkan oleh assy shop
diuji di sini. Dalam pengujian ini terdapat beberapa tahapan sebelum dilepas ke
bagian marketing, sesuai dengan urutannya adalah TOE - IN tester, Side Slip,
Turning Radius & Headlight tester, CO-HC Analyzer, Under Body Inspection,
Appearance Inspection, selain itu masih ada satu lagi pengujian yang harus dilalui
diluar Final Inspection Line ini, yakni Shower test.
Proses tahapan pengujian tersebut di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Toe-In Tester
Test yang pertama adalah toe-in tester. Di
bagian ini dilakukan test terhadap kelurusan roda. Setelah kendaraan berada di
atas toe tester maka layar monitor akan menampilkan besarnya penyimpangan roda
terhadap kelurusannya. Untuk penyetelan, operator akan mengatur kekencangan
baut pada tie-rod, sambil terus mengamati layar monitor. Tester ini dilengkapi
dengan switch khusus yang bisa diatur untuk menyesuaikan model yang akan
ditest. Untuk ST-100 dipakai kode huruf “A”, Baleno memakai huruf “C”,
Carry/Futura/FPB memakai huruf “D”, Katana memakai huruf “E” dan ESCUDO memakai
huruf “G”. Bagian yang harus diamati saat melalui toe-in tester adalah roda
depan. Untuk
Baleno harus roda depan dan
belakang.
2.
Side Slip Tester
Tester ini digunakan untuk mengetahui apakah kelurusan roda sudah
memenuhi batas yang diijinkan atau belum. Caranya adalah kendaraan dijalankan
melewati slip side tester dengan kondisi rem terbuka penuh dan roda kemudi
(steering wheel) tidak dipegang. Jika alarm pada slip side tester berbunyi,
maka kendaraan harus menjalani test ulang di toe-in tester. Jika tidak berbunyi
maka dapat dilanjutkan untuk test berikutnya.
3. Turning Radius Tester & Headlight Tester
Besarnya standar sudut belokan untuk masing-masing model
berbeda, sehingga perlu dipakai switch seperti pada toe-tester. Kode huruf yang
dipakai agak berbeda, huruf “A” untuk Carry/Futura/FPB, huruf “C” untuk Baleno,
huruf “D” untuk ST-100, huruf “E” untuk Katana dan huruf “F” untuk ESCUDO.
Cara
pengujiannya adalah sebagai berikut :
Setelah kendaraan masuk ke pit (alat test), segera
dipilih switch sesuai dengan model yang akan ditest. Kemudian steering wheel
diputar penuh ke kiri/kanan penuh. Besarnya sudut belokan ditunjukkan oleh dua
buah pointer pada panel yang diletakkan di depan alat uji. Kemudian steering wheel diputar dengan arah terbalik
(sampai penuh).
Untuk mengecek posisi/arah sinar headlight, maka lampu
harus dihidupkan dulu. Pengaturan posisi headlight dilakukan secara manual.
Jika sudah sesuai maka lampu pada Headlight Tester akan menyala pada bagian OK,
tetapi jika belum sesuai lampu akan menyala pada NG. Untuk menentukan posisi
headlight ini dipakai referensi lampu jauh.
4. Drum Tester Line
Di Drum tester kendaraan akan mengalami pengecekan
beberapa instrumennya, antara lain : air wiper, blade wiper, head lamp, turn
signal, AC, blower AC, elektrik, lampu ruangan, kemudian kendaraan menjalani test
kecepatan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kecepatan
kendaraan untuk tiap-tiap tingkat kecepatan serta kemampuan akselerasinya
sesuai dengan standard. Drum tester ini berupa drum (dapat berputar) yang
dipasang di 2 tempat (depan dan belakang) yang nantinya dipakai untuk
menempatkan roda depan dan belakang kendaraan. Jarak keduanya dapat diatur
sesuai dengan model kendaraan yang diuji. Untuk menentukan jarak drum tadi,
maka sebelum kendaraan melewati alat ini operator harus memilih switch yang
sesuai dengan kendaraan yang akan dicek. Untuk drum tester ini kode huruf yang
dipakai adalah sebagai berikut : “A” untuk ST-100, “B” untuk Futura/Carry/FPB,
“C” untuk Katana dan “E” untuk Baleno.
Drum tester ini juga dilengkapi dengan pintu hisap gas
buang (exhaust) yang berfungsi untuk menghisap gas dari muffler kendaraan
sehingga tidak menimbulkan gangguan pernafasan. Penghisapan gas ini dilakukan
dengan sebuah blower yang ditempatkan di bawah drum tester.
Urutan pengujian dilakukan sesuai dengan perintah yang
tertera pada layar monitor, hasil dari tes ini dapat dilihat pada layar
monitor.
5. Brake Tester
Di brake tester dilakukan 2 tahap
pengujian yaitu rem untuk roda depan (LH/RH) dan rem untuk roda belakang
(LH/RH) yang dilakukan secara bergantian. Pada saat rem ditekan maka pointer
pada panel akan menunjukkan besarnya gaya
pengereman
pada saat itu. Ada 3 buah pointer pada panel, sebelah
kanan untuk roda kanan, sebelah kiri untuk roda kiri dan bagian tengah untuk
menunjukkan besarnya perbedaan gaya pengereman pada roda kiri dan kanan.
6. CO-HC Exhaust Emission Analyzer
Test ini hanya untuk model Katana, Escudo dan Baleno
saja. Dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kadar CO dan HC yang terdapat pada
gas buang kendaraan. Cara pengujiannya adalah dengan memasukkan ujung tester ke
dalam pipa muffler (kendaraan dalam kondisi hidup) dan ditunggu beberapa saat.
Hasil pengukuran kadar CO-HC dapat dilihat pada panel (digital). Sebagai acuan,
dibuat standar untuk kadar CO, HC maksimum yang diizinkan. Untuk CO kadar
maksimum yang diizinkan adalah 0.5 - 1.5 %. Jika hasil pengukuran menunjukkan
lebih dari itu maka harus dilakukan penyetelan pada engine.
7. Under Body Inspection
Di bagian ini dilakukan pengecekan terhadap baut-baut
yang berada di bagian bawah kendaraan. Ada
2 jalur untuk under body inspection ini, jalur kiri untuk model ST-100, CARRY,
FUTURA dan FPB sedangkan jalur kanan untuk model BALENO, KATANA dan ESCUDO.
Khusus untuk Katana masih ditambah dengan pengecekan oli transmisi, oli
transfer gear dan oli differensial. Sedangkan untuk Escudo dan Baleno hanya
ditambah pengecekan oli transmisi saja.
8. Appearance Inspection
Di bagian ini dilakukan cek terhadap
penampilan kendaraan baik dari luar maupun dari dalam, a.l. pemeriksaan
terhadap kemungkinan terjadinya penyok pada body, cat yang tidak kuat atau
sudah mengelupas dll. Test ini memakan waktu yang relatif cukup lama karena
memerlukan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi dalam pengamatan. Di samping
itu juga karena cacat yang ada hampir tidak nampak.
9. Shower Test
Test terakhir bagi kendaraan adalah di bagian shower
test. Test ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran ruang/kabin
kendaraan terhadap semburan air dari luar.
Cara pengujiannya sebagai berikut :
Kendaraan dimasukkan ke dalam shower test. Ruangan di
dalam shower test ini dilengkapi dengan nossel-nossel yang dapat menyemburkan
air. Sirkulasi air dilakukan menggunakan dua buah pompa yang bekarja secara
paralel. Test
dilakukan selama 3 menit atau lebih. Switch untuk
menghidupkan pompa nossel ini dihubungkan dengan sensor yang ditempatkan di
dekat pintu masuk shower test, sehingga begitu ada kendaraan masuk otomatis air
akan langsung keluar melalui nossel. Dan setelah tiga menit lebih semburan air
akan berhenti dengan sendirinya. Semburan air tidak hanya dari atas saja tetapi
juga dari depan, belakang, samping dan bawah. Dari test ini akan diketahui ada
tidaknya kebocoran pada ruangan kendaraan. Jika ada maka bagian-bagian yang
bocor akan ditandai oleh operator dan selanjutnya kendaraan akan dikirim ke
bagian repair untuk diperbaiki. Baru kemudian diuji lagi ke shower test.
Berikut ini
dapat dilihat alur produksi ( Proceses Squence ) mulai dari awal produksi
sampai mobil siap untuk dipasarkan ke konsumen.